A. Pendahuluan
Di zaman seperti sekarang ini,
yang banyak berhubungan dengan komputerisasi kita harus tahu apa saja manfaat
dan etika sistem informasi pada saat ini. Sebelum kita membahas tentang manfaat
dan etika sistem informasi, kita harus tahu apa itu sistem informasi itu.
Melihat meningkatnya penggunaan komputer menjadi perhatian yang semakin besar,
terutama pengaruhnya terhadap etika dan sosial di masyarakat pengguna.
Sistem Informasi adalah suatu
sistem yang berbasis komputer dan menyediakan beberapa data informasi bagi para
pemakai termasuk dalam suatu organisasi atau individu. Sedangkan sistem
informasi manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan informasi yang
digunakan untuk mendukung suatu operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan
suatu organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainya seperti ”sistem
informasi”, ”sistem pemrosesan informasi”, ”sistem informasi”, dan ” pengambil
keputusan”.
Namun disisi lain perkembangan
teknologi informasi khususnya computer menimbulkan maslah baru, secara umum
perkembangan teknologi informasi ini menggaggu hak privasi individu. Bahwa
banyak sekarang penggunaan computer sudah diluar etika penggunaanya, misalnya :
dengan pemanfaatan teknologi computer, dengan mudah seseorang dapat mengakses
data dan informasi dengan cara yang tidak sah. Belum lagi ada sebagian orang
yang memanfaatkan computer dan internet untuk mengganggu orang lain dengan
tujuan sekedar untuk kesenangan atau hobinya.
Pada perkembanganya beberapa
factor negative terjadi berkaitan dengan pengguna sistem informasi oleh
manusia, mengingat dalam menggunakan komputer, pengguna berhubungan dengan
sesuatu yang tidak tampak. Dibalik kecepatanya, kecermatan dan keotomatisan
dalam memproses pekerjaan, ternyata teknologi informasi memuat dilemma – dilema
etis sebagai akibat sampingan dari adanya unsure manusia sebagai pembuat
sekaligus penggunanya.
Adapun fakta – fakta yang
mengindikasikan bahwa mayoritas penjahat komputer adalah mereka yang masih
muda, cerdas dan kebanyakan laki – laki. Kemampuan mereka dalam menerobos
bahkan merusak sistem semakin maju, dengan perkembangan proteksi yang dibuat
untuk melindungi sistem tersebut. Berbagi macam bentuk fraud mengiringi
pemakaian sistem informasi semisal pembelian barang melalui internet dengan
menggunakan kartu kredit bajakan. Manusia sebagai pembuat dan sekaligus
pengguna sistem tersebut yang akhirnya menjadi factor yang sangat menentukan
kelancaran dan keamanan sistem. Maka hal ini pula yang memunculkan unsur etika
sebagai faktor yang sangat penting kaitanya dengan penggunaan sistem informasi
berbasis komputer.
3.1 Penggunaan Komputer di
Pasar Internasional
Investasi di dalam teknologi
sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien.
Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan
biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem
informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri
tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau
kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain
itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan
pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
• Model Perusahaan
Multinasional
Perusahaan multinasional (
Multinational Corporation ) atau MNC adalah perusahaan yang beroprasi melintasi
berbagai produk, pasar, dan budaya. MNC terdiri dari perusahaan induk dan anak
– anak perusahaan. Anak perusahaan tersebut secara geografis dan masing –
masing mungkin memiliki tujuan.
kebijaksanaan dan prosedur
tersendiri.Menyusul suksesnya perusahaan dalam tingkatan nasional, banyak
perusahaan telah menjadi multinasional, tumbuh melewati batasan nasional untuk
mendapatkan posisi kuasa dan pengaruh yang luar biasa dalam proses globalisasi.
Biasanya perusahaan multinasional dapat masuk kepemilikan dan pengaturan
bertumpuk, dengan adanya jaringan teknologi sistem informasi ini banyak cabang
– cabang dari perusahaan multinasional di berbagai Negara dan daerah, dan
banyak sub –grup terdiri dari perusahaan dengan hak mereka sendiri. Dalam
penyebaran perusahaan dan dalam banyak benua, pentingnya budaya perusahaan
telah tumbuh sebagai factor penyatu dan penambah ke sensibilitas dan
kewaspadaan budaya local maupun internasional. Sebagai contoh model perusahaan
multinasional seperti sekarang ini adalah dengan adanya jaringan teknologi
informasi untuk melihat atau mengecek dengan menggunakan jaringan online antar
perusahaan yang satu dengan yang lainya atau jaringan server pada masing –
masing perusaan tersebut, maka akan lebih mudah koneksi antar perusahaan
tersebut.
• Strategi Bisnis Global
Sistem informasi yang
digunakan MNC saat mereka mengikuti empat strategi bisnis disebut dengan sistem
informasi global ( global information system ) atau “GIS”. GIS dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari jaringan – jaringan yang
melintasi batas – batas Negara.
Daya yang mendorong sistem
informasi global pertama adalah keberhasilan economices of scale. Saat memulai
penggunaan omputer aka nada keuntungan yang tersedia. Keuntungan ini disebut
global business drivers ( GBD ) adalah suatu entitas yang mengambil manfaat
dari economies of scale dan economies of scope, serta kemudian memberikan
kontribusi pada strategi bisnis global.
Dari survey pada 105 MNC di
USA di identifikasi ada 7 drivers:
-Sumber daya manusia
-Operasi yang fleksibel
-Rasionalisasi operasi
-Pengurangan resiko
-Produk global
-Pasokan yang langka
-Pelanggan tingkat perusahaan
-Sumber daya manusia
-Operasi yang fleksibel
-Rasionalisasi operasi
-Pengurangan resiko
-Produk global
-Pasokan yang langka
-Pelanggan tingkat perusahaan
Sasaran untuk mendapatkan GBD
(global business drivers ) :
-Analisis harus melibatkan eksekutif puncak perusahaan
-Tingkat analisis seharusnya jangan terlalu tinggi, GBD yang memiliki sasaran ” distribusi global”, citra perusahaan yang menyatu, ”total quality management”, atau wilayah pasifik terlalu luas untuk digunakan
-Analisis harus menyadari perbedaan yang ada dalam perusahaan
-Analisis harus menyadari perbedaan yang ada antara satu anak perusahaan dengan anak perusahaan lain
-Analisis harus melibatkan eksekutif puncak perusahaan
-Tingkat analisis seharusnya jangan terlalu tinggi, GBD yang memiliki sasaran ” distribusi global”, citra perusahaan yang menyatu, ”total quality management”, atau wilayah pasifik terlalu luas untuk digunakan
-Analisis harus menyadari perbedaan yang ada dalam perusahaan
-Analisis harus menyadari perbedaan yang ada antara satu anak perusahaan dengan anak perusahaan lain
• Strategi GIS (global
information system )
Jika suatu MNC mengikuti
strategi multinasional (desentalisasi) diperlukan sejumlah tim pengembangan GIS
mengerjakan sebagian besar tugasnya di perusahaan. Jika strategi global
(sentralisasi) yang diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar tugasnya
pada perusahaan induk. Jika strategi internasional (kombinasi sentralisasi dan
desentralisasi) yang diikuti satu atau sejumlah tim pengembangan dapat
bepergian dari perusahaan induk ke anak perusahaan. Dalam hal strategi
transnasional ( integrasi), tim pengembangan menyertakan wakil dari perusahaan
induk dan anak perusahaan.
Karena strategi ini paling
rumit, menyatukan seluruh MNC menjadi suatu sistem yang bekerja secara lancar.
Strategi penerapannya dapat menjadi model untuk menghindari kegagalan – kegagalan
potensial. Strategi jni berfokus pada sejumlah hal penting yang berhubungan
dengan GIS ( business strategy linkage ) sumber daya informasi, pembagian data
internasional dan lingkungan budaya.
Menghubungkan GIS dengan
strategi bisnis, tim pengembangan harus :
1.bekerja sama secara erat dengan eksekutif perusahaan untuk memehami dampak potensila GIS pada strategi bisnis global
2.mengerti strategi bisnis global dari unit bisnis
3.menetukan strategi GIS global ynag sesuai untuk strategi bisnis global tiap unit bisnis
4.menetukan tujuan dari tiap strategi GIS
5.menugaskan orang yang dapat bertanggung jawab atas penerapan aplikasi tersebut
1.bekerja sama secara erat dengan eksekutif perusahaan untuk memehami dampak potensila GIS pada strategi bisnis global
2.mengerti strategi bisnis global dari unit bisnis
3.menetukan strategi GIS global ynag sesuai untuk strategi bisnis global tiap unit bisnis
4.menetukan tujuan dari tiap strategi GIS
5.menugaskan orang yang dapat bertanggung jawab atas penerapan aplikasi tersebut
3.2 Implikasi Etis dari
Teknologi Informasi
• Pengertian Moral, Etika dan
Hukum
Dalam suatu masyarakat yang
memiliki kesadaran social, tentunya setiap orang diharapkan dapat melakukan apa
yang benar secara moral, etis dan mengikuti ketentuan hokum yang berlaku. Moral
adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar atau salah. Moral dipelajari
setiap orang sejak kecil. Anak – anak sudah doperkenalkan perilaku moral untuk
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang boleh dan mana yang
tidak, atau mana tindakan terpuji dan tercela.
Walau berbagai masyarakat
tidak mengikuti satu set moral yang sama, terdapat keragaman kuat ynag
mendasar. Melakukan apa yang benar secara moral, merupakan landasan perilaku
sosial kita. Tindakan kita juga diarahkan oleh etika ( ethics ), kata ethics
berakar dari bahasa yunani ethos, yang berarti karakter. Etika adalah suatu set
kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok
masyarakat. Semua individu bertanggung jawab pada masyarakat atas perilaku
mereka. Masyarakat dapat berupa suatu kota, negara atau profesi.
Sedangkan hukum adalah
peraturan perilaku formal ynag dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti
pemerintah, pada rakyat atau warga negaranya. Hingga kini sangat sedikit hukum
yang mengatur penggunaan komputer, hal ini karena komputer merupakan penemuan
baru dan sistem hukum masih kesulitan mengikutinya.
Kasus pertama kejahatan
komputer terjadi pada tahun 1966, saat proggramer untuk suatu bank membuat
suatu tambahan di program sehingga program tersebut tidak dapat menunjukan
bahwa pengambilan dari rekeningnya telah melampau saldo. Ia dapat terus menulis
cek walau tidak ada lagi uang di rekeningnya. Penipuan ini terus berlangsung
hingga komputer tersebut rusak, dan pemrosesan secara manual mengungkapkan
saldo yang telah minus. Programer tersebut tidak dituntut melakukan kejahatan
komputer, karena peraturan hukumnya belum ada. sebaliknya, ia dituntut membuat
entry palsu di catatan bank.
Kita dapat melihat bahwa
penggunaan komputer dalam bisnis diarahkan oleh milai – nilai moral dan etika
dari para manajer, spesialis informasi dan pemakai, dan juga hukum yang
berlaku. Hukum paling mudah dintrepretasikan karena berbentuk tertulis. Di
pihak lain, etika tidak diindetifikasikan secara persis dan tidak disepakati
oleh semua anggota masyarakat. Bidang yang sukar dari etika komputer inilah
yang sedang memperoleh banyak perhatian.
• Perlunya Budaya Etika
Pendapat yang luas terdapat
dalam organisasi sektor publik adalah bahwa
suatu instansi mencerminkan kepribadian pemimpinnya. Misalnya, pengaruh pimpinan instansi pada tindakan atau perbuatan korupsi selama masa berkuasanya pemerintahan orde baru telah membentuk kepribadian pejabat-pejabat publik perpengaruh sedemikian rupa pada organisasi mereka sehingga masyarakat cenderung memandang institusi pemerintah tersebut sebagai organisasi yang korup.
Hubungan antara pimpinan dengan instansi merupakan dasar budaya etika. Jika instansi harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua tindakan dan kata-katanya. Manajemen puncak memimpin dengan meberi contoh Perilaku budaya etika.
suatu instansi mencerminkan kepribadian pemimpinnya. Misalnya, pengaruh pimpinan instansi pada tindakan atau perbuatan korupsi selama masa berkuasanya pemerintahan orde baru telah membentuk kepribadian pejabat-pejabat publik perpengaruh sedemikian rupa pada organisasi mereka sehingga masyarakat cenderung memandang institusi pemerintah tersebut sebagai organisasi yang korup.
Hubungan antara pimpinan dengan instansi merupakan dasar budaya etika. Jika instansi harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua tindakan dan kata-katanya. Manajemen puncak memimpin dengan meberi contoh Perilaku budaya etika.
Komitmen adalah pernyataan
ringkas mengenai nilai-nilai yang ditegakan oleh pimpinan instansi. Tujuan
komitmen ini adalah menginformasikan orang – orang dan organisasi-organisasi
baik di dalam maupun di luar instansi mengenai nilai-nilai etika yang
diberlakukan.
Program etika adalah suatu sistem
yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan pegawai
dalam melaksanakan pernyataan komitmen. Suatu aktivitas yang umum adalah
pertemuan orientasi yang dilaksanakan bagi pegawai baru. Selama pertemuan ini,
subyek etika mendapat cukup perhatian.
Contoh lain dari program etika adalah audit etika. Dalam audit etika, seseorang auditor internal mengadakan pertemuan dengan seorang manajer selama beberapa jam untuk mempelajari bagaimana unit manajer tersebut melaksanakan pernyataan komitmen. Kode etik khusus instansi, Banyak instansi telah merancang kode etika mereka sendiri. Kadang-kadang kode ini diadaptasi dari kode etik dari organisasi sejenis.
Contoh lain dari program etika adalah audit etika. Dalam audit etika, seseorang auditor internal mengadakan pertemuan dengan seorang manajer selama beberapa jam untuk mempelajari bagaimana unit manajer tersebut melaksanakan pernyataan komitmen. Kode etik khusus instansi, Banyak instansi telah merancang kode etika mereka sendiri. Kadang-kadang kode ini diadaptasi dari kode etik dari organisasi sejenis.
• Hak Sosial dan Komputer
Strategi GIS
Masyarakat memiliki hak-hak
tertentu berkaitan dengan penggunaan komputer.
Komputer merupakan peralatan yang begitu penuh daya sehingga tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Deborah Johnson, professor pada Rensselaer Polytechnic Institute, yakin bahwa masyarakat memiliki hak atas akses komputer, keahlian komputer, spesialis komputer dan
pengambilan keputusan komputer.
Komputer merupakan peralatan yang begitu penuh daya sehingga tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Deborah Johnson, professor pada Rensselaer Polytechnic Institute, yakin bahwa masyarakat memiliki hak atas akses komputer, keahlian komputer, spesialis komputer dan
pengambilan keputusan komputer.
1)Hak atas Akses Komputer
Setiap orang tidak perlu
memiliki sebuah komputer, seperti juga tidak setiap orang memiliki mobil.
Namun, pemilikan atas akses komputer merupakan kunci mencapai hak-hak tertentu
lain. Misalnya akses ke komputer berarti kunci mendapatkan pendidikan yang
baik.
2)Hak Atas Keahlian Komputer
Saat komputer mula-mula
muncul, ada ketakutan yang luas dari para pekerja bahwa komputer akan
mengakibatkan pemutusan hubungan kerja masal. Hal itu tidak terjadi.
Kenyataannya, komputer telah menciptakan pekerjaan lebih banyak daripada yang
dihilangkannya. Tidak semua pekerjaan menggunakan komputer atau memerlukan
pengetahuan komputer, tetapi banyak yang demikian. Dalam mempersiapakan pelajar
untuk bekerja di masyarakat modern, pendidik sering menganggap pengetahuan
tentang komputer sebagai suatu kebutuhan.
3)Hak Atas Spesialis Komputer
Adalah mustahil seseorang
memperoleh semua pengetahuan dan keahlian komputer yang diperlukan. Karena itu
kita harus memiliki akses ke para spesialis tersebut, seperti kita memiliki
akses ke dokter, pengacara, dan tukang ledeng.
4)Hak atas pengembalian
keputusan komputer
Walau masyarakat tidak banyak
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai bagaimana komputer
diterapkan, masyarakat memiliki hak tersebut. Hal ini layak jika komputer dapat
berdampak buruk bagi masyarakat. Hak-hak ini dicerminkan dalam UU komputer yang
telah mengatur penggunaan komputer.
Sumber :
Sistem Informasi Manajemen
“BPKP” 2007 edisi keempat
Manfaat dan etika sistem informasi 2004 edisi kelima
Manfaat dan etika sistem informasi 2004 edisi kelima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar